Setiap organisasi yang beroprasi
dalam suatu pasar, baik itu pasar konsumsi maupun pasar pemerintah, tentunya
menyadari bahwa mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar
tersebut. Pasar dengan cakupan yang luas dan pelanggan yang terlalu banyak
tentu saja memiliki kondisi yang sangat beraneka ragam (heterogen). Dari
pada bersaing dimana-mana dengan tidak
jelas siapa yang akan menjadi konsumennya, lebih baik menetapkan bagian mana
yang paling menarik untuk dimasuki secara efektif. Untuk itu, cakupan pasar
yang heterogen tersebut harus dikelompok-kelompokan menjadi bagian-bagian pasar
yang bersifat homogeny atau yang biasa dikenal dengan segmentasi.
Kotler sebagai marketer pertama di
dunia, yang dikenal juga sebagai Bapak Pemasaran mengemukakan bahwa ia
mengelompokan tingkat segmentasi pasar menjadi 2, yaitu:
- 1. Mass Marketing
- 2. Micro Marketing
A.
Mass Marketing
Mass Marketing atau pemasaran massal merupakan upaya
yang dilakukan perusahaan saat hanya memproduksi satu jenis produk (barang /
jasa), sehingga semua konsumen diperlakukan sama. Barang yang diperoleh
konsumen satu akan sama dengan yang diperoleh konsumen
lainnya. Contoh: COCA
COLA, Mobil FORD dan brand Indonesia produk vetsin AJINOMOTO. Selain itu banyak
juga brand-brand yang saat ini sudah memiliki banyak varian pada awalnya
menerapkan mass marketing, seperti: Teh Botol SOSRO (saat sebelum memiliki
S-tee, Tebs, dan Fruit Tea), Pepsodent dengan kemasan merah putih (sebelum saat
ini hadir dalam berbagai varian rasa). Manager yang meletakkan orientasinya
pada sektor produksi melihat konsumen pada dasarnya adalah sama sehingga ia
akan menerapkan mass marketing dalam melakukan pemasaran.
B.
Micro Marketing
Micro marketing atau pemasaran mikro merupakan
menciptakan penawaran / layanan pada kelompok-kelompok konsumen.
Seiring dengan perkembangan zaman, konsumenpun saat ini menjadi semakin
kompleks dangan kebutuhan dan permintaan yang berbeda-beda satu sama lain
sehingga perlu diterapkan pemasaran mikro. Manajer yang meletakkan orientasinya
pada marketing melihat konsemen berbeda satu sama lainnya yang menyebabkan ia
akan menerapkan micro marketing dalam pemasarannya. Kotler membagi micro marketing
menjadi 4 tingkatan pemasaran mikro yaitu Segmented Market, Niche Market, Local Market, Individual
Market.
1.
Segmented Market / Pemasaran Segmen
Pemasaran ini merupakan menciptakan penawaran / layanan yang sesuai
dengan kebutuhan / keinginan konsumen dengan harga yang tepat bagi segmen
sasaran. Pemasaran ini muncul karena konsumen tertentu merasa bahwa suatu
produk belum menjawab masalah atau kebutuhan mereka dalam hal tertentu. Perusahaan
sering kali dapat merancang, memberi harga, melepaskan, dan menghantarkan
produk atau jasa dengan lebih baik dan juga dapat menyesuaikan program dan
kegiatan pemasaran untuk mengalahkan pemasaran yang dilakukan pesaing. Contoh
dari pemasaran segmen adalah perusahaan Unilever salah satunya dalam pasar
produk Shampoo. Mereka menciptakan 4 merk shampoo untuk 4 segmen yang berbeda,
yaitu Sunsilk untuk kaum perempuan, Lifeboy untuk shampoo keluarga, Clear untuk
kaum anak muda dan Dove untuk perawatan rambut masa kini.
2.
Niche Market
Pemasaran ini merupakan pemasaran dengan memilih satu kelompok konsumen
yang bukan target terbesar namun memiliki daya beli yag besar. Pemasar
biasanya mengidentifikasi ceruk dengan membagi satu segmen menjadi subsegmen. Niche
market ini menargetkan pasarnya pada satu kelompok tertentu dari pasar yang
ada, jumlahnya sedikit dan eksklusif. Pelanggan mempunyai
kumpulan kebutuhan yang berbeda, sehingga mereka bersedia membayar lebih kepada
perusahaan yang paling memuaskan mereka dan pemasar mendapatkan keekonomisan
tertentu melalui spesialisasi. Pemasaran mikro tipe ini biasanya
diterapkan pada produk-produk premium. Contoh: Hurley Davidson yang menargetkan
pasarnya pada golongan pecinta motor gede disaat masyarakat pada umumnya
memilih menggunakan motor yang irit, gesit, ringan, murah dan ramping. Namun,
seperti yang terlihat saat ini banyak perkumpulan geng-geng motor besar yang
terus berkembang seiring berjalannya waktu. Contoh lainnya adalah susu L-men
yang menargetkan pasarnya untuk para pria yang ingin memiliki tubuh ideal.
Penargetan ekstrim dilakukan saat pada umumnya merk susu menargetkan pasarnya
pada konsumen dalam masa pertumbuhan maupun konsumen yang memiliki masalah
tulang.
3.
Local Market
Pemasaran ini merupakan pemasaran yang didasarkan pada satu
wilayah (disebut area lokal), dimana perusahaan cenderung tidak melakukan
ekspansi di luar wilayah tersebut. Pemasaran ini dilakukan pada umumnya pada
produk-produk yang mengambil ciri khas daerahnya masing-masing. Contoh dari
pemasaran ini adalah Joger tempat oleh-oleh khas Bali, Khrisna oleh-oleh khas
Bali, Dagadu oleh-oleh khas Yogyakarta, Bakmi GM untuk daerah Jakarta dan
sekitarnya. Bahkan obyek-obyek pariwisata di daerah tertentu juga menerapkan
pemasaran lokal agar dapat menarik pihak lain untuk menggali potensi dari
daerah tersebut. Contoh pulau Bali dengan memasarkan Tanah Lot, Uluwatu,
Bedugul, Ubud, D.I. Yoyakarta dengan memasarkan Prambanan dan Borobudur, dll
4.
Individual Market
bagaimana produk baik itu barang / jasa dibuat persis
seperti yang diinginkan oleh seseorang dan bersifat unik. Tipe pemasaran ini
biasanya bersifak pesanan konsumen kepada produsen dengan spesifikasi produk
sesuai keinginan dan kebutuhan dari konsumen tersebut secara individu.
Contohnya Wedding Organizer yang melayani konsumennya sesuai dengan permintaan
konsep yang diinginkan. Konsumen satu dan konsumen lain tentunya memiliki
konsep yang berbeda-beda. Contoh lainnya adalah Fotografer yang mengkonsep
setting sesuai tema yang diinginkan konsumennya, Dokter memeriksa pasien sesuai
dangan keluhan penyakitnya, Salon menyesuaikan potongan rambut dengan permitaan
dan bentuk wajah setiap peanggannya. Pemasaran individu emiliki tingkat
kepuasan yang termasuk tinggi dibanding dengan pemasaran massal, karena
konsumen mendapatkan hal yang benar benar sesuai dengan keinginannya. Namun,
hal ini menyebabkan produk yang dipasarkan dengan Individual Market biasanya
dikenakan harga lebih tinggi.
Daftar pustaka:
http://fiani.blogspot.co.id/2008/04/segmentasi.html (diakses 12 Ferbuari 2016)
Oleh:
Putu Rika Juwitareni
NPM:
143030005210
1 komentar:
terimakasih Putu,sangat berguna blognya..
Posting Komentar